Selasa, 14 Oktober 2014

Profil Desa Sanatab


Desa Senatab, memiliki potensi sumber daya alam yang dapat dikembangkan dengan prinsip-prinsip lokal untuk meningkatkan kesejahteraan dan kelestarian lingkungan hidupnya. Desa Senatab, memiliki luas wilayah sekitar 9.145,33 Ha yang terbagi habis kedalam 3 (Tiga) dusun (Batu Hitam, Tanjung, Sawah). Dengan Jumlah penduduknya sekitar 2549 jiwa yang terdiri dari 1244 jiwa laki-laki dan 1205 jiwa perempuan. Dengan jumlah penduduk yang demikian, maka Desa Senatab merupakan Desa nomor 2 terbanyak populasi penduduknya, dengan jumlah kelompok umur yang masih produktif, dengan mata pencaharian yang utama dari sektor pertanian dan perkebunan rakyat serta Hasil Hutan
Saat ini penduduk di Desa `Senatab sedang giat-giatnya mengolah lahan dengan membudidayakan tanaman komoditas utama karet, dan yang termasuk berhasil dalam pelaksanaanya berupa padi dan komoditas pertanian potensial. Disamping itu tetap mengusahakan komoditas lainnya seperti buah-buahan, dan tanaman muda lainnya untuk kebutuhan sehari-hari. Namun penduduk mengalami kendala dalam mendistribusikan hasil-hasil bumi, yaitu minimnya sarana - prasarana transportasi dan komunikasi. Lokasi desa Senatab yang terpencil dihubungkan oleh sebuah ruas jalan sempit dengan kondisi rusak parah. Bagi penduduk Desa Senatab, sungai merupakan sumber kebutuhan air bersih dan digunakan untuk mandi, cuci dan kakus.
Desa Senatab dipimpin oleh seorang Kepala Desa serta perangkatnya, seperti sudah disebutkan bahwa wilayah Desa Senatab luasnya tercatat sebesar 9.145,33 Ha atau keliling wilayahnya sepanjang + 110.04 Km. Desa Senatab secara administrasi berada dalam wilayah Kecamatan Sajingan Besar, Kebupaten Sambas. Dari beberapa dusun umumnya penduduk mendirikan unit pemukiman berpola mengelompok linier mengikuti jaringan jalan dan sungai.
Desa Senatab yang jaraknya ±5 km dari Kecamatan Sajingan Besar bisa dijangkau dengan kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat. Akses keluar masuk hanya ada sebuah jalan penghubung yang sampai saat ini masih dalam proses perbaikan. Sebelum adanya akses jalan darat penduduk Senatab memanfaatkan sungai Sempayang sebagai akses transportasi dan aktivitas lainnya. 
Setiap pemukiman dusun dihubungkan oleh jaringan jalan dengan pola linier (memanjang) seperti dari simpang dusun tanjung, dusun Sawah dan dusun Batu Hitam yang letaknya paling utara. Tetapi letak antar pemukiman dusun jaraknya berjauhan sehingga menyulitkan dalam berinteraksi antar warga. Lebar jalan utama di Desa Senatab sekitar 3 m yang berkelok-kelok, kondisi jalan utama sebagian dalam proses pengaspalan, dan sebagian besar jalan masih berbatu krikil. Keberadaan jalan utama di desa Senatab ini sangat penting dalam sistem transportasi internal maupun eksternal. Sedangkan pola sirkulasi internal dusun dibentuk oleh jalan-jalan lokal dan lingkungan yang menghubungkan dengan jalan utama desa. Disamping itu sangat dibutuhkan pembangunan jembatan untuk memperlancar perhubungan dan akses pemasaran dari desa.

1.1.1                           Batas Wilayah
Desa Senatab yang terletak antara 1° 35' 13.79"LU - 1° 43' 16.37" LU dan 109° 31' 38.67" BT - 109° 40' 4.65"  BT dibelah oleh dua sungai besar, yaitu sungai Sempayang dan sungai sungai Bantanan.  Batas wilayah desa Senatab didapat dari pemetaan partisipatif, berdasarkan data tersebut maka luas wilayah Desa Senatab tercatat sekitar 9.145,33 Ha. Wilayah Desa Senatab dibagai atas 3 (tiga) dusun.  Berdasarkan posisi geografis tersebut maka batas wilayah Desa Senatab dapat dijabarkan sebagai berikut;
a.         Sebelah Timur agak ke timur wilayah Desa Senatab berbatasan langsung dengan Negara Malaysia  yang ditandai dengan Gunung Bentarang (1.584 m dpl) hingga ke arah selatanya dengan Gunung Tajurjenang (1.468 m dpl) dan berfungsi sebagai batas Negara.
b.        Sebelah barat berbatasan dengan Santaban yang ditandai dengan perbukitan Bindak
c.         Sebelah selatan, berbatasan dengan Desa Kaliau yang ditandai dengan Sungai Batu Kapur.
d.        Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sentaban yang ditandai dengan perbukitan (bukit lingkar S).
Lokasi pemukiman dapat dikategorikan masih terpencil, karena lokasi desa berada jauh dari pusat perkotaan yang hanya dapat dijangkau oleh sebuah poros jalan yang dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat. Sebelum adanya poros jalan utama, kebiasaan penduduk mendirikan rumah disekitar bantaran sungai atau pada daerah-daerah yang cukup landai. Karena pembangunan poros jalan nampaknya sejajar dengan sungai, maka kenampakan penyebaran pemukiman yang sekarang ini mengikuti jaringan jalan dan jaringan sungai. Poros jalan ini berfungsi sebagai urat nadi dalam berinteraksi dengan daerah lainnya baik dalam memasarkan hasil-hasil bumi maupun dalam membawa kebutuhan masyarakat yang didatangkan dari luar.

1.1.2      Gambaran Geografis
Gambaran secara umum bentang alam Desa Senatab dapat diklasifikasikan atas 6 (enam) unit fisik yaitu pegunnungan terjal (TWI), pegunungan rendah (PDH), lembah aluvial (BKN), teras (PKU), perbukitan terjal (MPT) dan perbukitan rendah (PLN). Di bagian timur merupakan daerah pegunungan terjal yang masih tertutup oleh hutan dan berbatasan langsung dengan Malaysia. Dibagian lereng barat wilayah pegunungan merupakan lembah alluvial yang dipotong oleh aliran sungai sempayang. Lembah alluvial dimanfaatkan sebagai kawasan pertanian yang subur dan berbagai aktivitas pembangunan di pusatkan di kawasan ini. Semakin kearah selatan bentang alamnya memperlihatkan perubahan bentuk teras hingga perbukitan.
Kecenderungan masyarakat dalam mengolah tanah untuk perladangan umumnya memilih lokasi dilereng barat wilayah pegunungan yaitu mulai dari ketinggian 200 mdpl hingga 1000 mdpl, lebih tepatnya dibagian timur dari dusun Batu Hitam. Tetapi dibagian selatan aliran sungai batuhitam memperlihatkan tanah-tanah terbuka, atau padang rumput yang menghampar disepanjang aliran sungai tersebut. Hamparan kebun dan semak belukar diwilayah yang agak landai terdapat dibagian tengah wilayah desa, atau disekitar bukit tanah merah hingga mengikuti poros jalan utama desa. Selain itu kebun kelapa sawit dibagian peling selatan wilayah desa menyebar membentuk blok-blok terpisah. Kawasan hutan yang masih tampak terjaga baik terdapat di bagian paling timur meliputi blok gunung Bentarang (1.584 mdpl), gunung Tajur Janeng (1.468 mdpl), gunung Tempurung (1.370 mdpl) dan gunung Puai ( 1.220 mdpl). Sementara pusat-pusat pemukiman dusun yang ada di desa Senatab dihubungkan oleh jalan berbatu/jalan tanah serta jalan aspal yang sejajar dengan alirang sungai Sempayang. Kecuali dusun Batu hitam yang posisinya lebih kearah utara dan agak jauh dari aliran sungai.
Sektor pertanian di Desa Senatab merupakan andalan utama dalam roda perekonomian, komoditi yang diusahakan dan mempunyai nilai jual cukup tinggi untuk saat ini adalah tanaman karet dan kopi. Komoditi lainnya berupa tanaman buah-buahan, kelapa, kopi, pinang, coklat dan sebagian budidaya kelapa sawit. Jenis komoditi yang disebutkan ini umumnya diusahakan oleh setiap rumah tangga dan tidak diusahakan dalam suatu hamparan yang luas.
Sebaran dusun di desa Sanatab jaraknya agak jauh, yaitu lebih kurang 4 km, hal ini merupakan hambatan dalam mengumpulkan anggota masyarakat, disamping itu komunikasi antar dusun tidak berjalan lancar. Akses untuk menuju dusun Batu Hitam hanya melalui jalan pengerasan yang sempit, kondisi jalan jika musim hujan sangat sulit dilalui, sebaliknya pada musim kemarau kondisi jalan berdebu. Secara umum kencenderungan masyarakat di desa Sanatab dalam membuka lahan untuk pertanian mengarah ke kawasan hutan yang berlereng terjal. Maka tidak mengherankan kalau Desa Sanatab pada sering dilanda bencana longsor dan banjir.

1.1.3      Sistem Transportasi Antar Wilayah
Pergerakan dari dan ke Sanatab sejauh ini belum terlayani jalur transportasi darat yang bisa menjangkau kawasan pemukiman dengan kendaraan roda empat. Secara keseluruhan, terdapat pola dan arahan dari hubungan antar desa dan kecamatan yang dipeng aruhi oleh kelengkapan prasarana pendukung pasar dan terminal, serta jarak. Pola pergerakan yang ada di Senatab dapat dibagi menjadi:

a.         Pola Harian
Pola harian umumnya memiliki jarak tempuh yang tidak terlalu jauh, serta menghubungkan simpul-simpul atau pusat-pusat kegiatan/pasar atau Kecamatan. Jalur pergerakan antar desa yang intensitasnya tergolong tinggi.
                                      
b.         Pola Mingguan
Di Senatab intensitas kendaraan umum yang melayani pola mingguan nampaknya ada perbedaan dengan pola harian, karena dalam sehari hanya sekali kendaraan umum melayani route yang sama dan harus menunggu di poros jalan kecamatan. Status dari kendaraan angkutan ini adalah milik pribadi yang pengoperasiannya secara reguler (tiap hari) dengan pola yang teratur (saling silang).
Pola mingguan cenderung dilakukan oleh masyarakan dengan menggunakan kendaraan kendaraan umum dengan tujuan ke Pasar Sambas. Barang yang dibawa umumnya hsil-hasil pertanian untuk di jual di pasar Sambas, kembali dari pasar Sambas dengan membawa kebutuhan harian yang mencukupi untuk satu minggu.

1.1.4  Utilitas
a.                  Listrik
Kebutuhan listrik tidak semua rumah tangga dimulai tahun 2011 mandapat pelayanan penerangan dari PLTN kerjasama dengan Negara bagian Serawak Malaysia. Sumber uatama dari pembangkit listrik wilayah Serawak.
b.                  Telepon
Jaringan telekomunikasi melalui kabel telpon belum terlayani diseluruh kawasan ini. Kelancaran komunikasi masyarakat Sanatab juga terbantukan dengan     adanya Base Transceiver Station (BTS) telkomsel atau jaringan lainnya. Meskipun hanya beberapa tempat yang bisa mengakses sinyalnya, namun 40 % jumlah penduduk di Sanatab sudah memiliki telepon seluler.
c.                   Air Bersih
Kebutuhan air bersih penduduk Sanatab di dapat dari air sungai yang disalurkan menggunakan pipa-pipa, sejauh ini masyarakat sudah merasakan cukup    terpenuhi kebutuhan air bersih. Namun, untuk irigari persawahan belum dirasakan manfaatnya, karena banyak yang terbengkalai. Kondisi air tanah di Sanatab kualitasnya baik, hanya beberapa kepala leluarga yang membuat sumur gali untuk kebutuhan air bersih.
d.        Sampah
Sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Sanatab umumnya berupa sampah rumah tangga serta sampah dari kegiatan pertanian dan kotoran ternak.Sejauh ini sampah yang dihasilkan dikelola oleh masing-masing rumah tangga dengan cara           dibakar dan dibuang dekat pekarangan rumah.
e.                   Drainase
Bentang alam Sanatab secara umum memperlihatkan dataran bergelombang terjal, pada termpat-tempat tertentu terdapat cekungan-cekungan aluvial yang subur. Tetapi pada saat musum hujan wilayah aluvial tergenang air, tetapi karena lokasi            pemukiman agak jauh dari dataran aluvial, maka pembangunan saluran drainase    untuk irigasi/parit mengikuti gravitasi agar aliran air lancar.

Saluran drainase lainnya yang tidak ditemukan di Sanatab adalah parit-parit penampung limpasan air hujan atau pembuangan limbah rumah tangga.  Biasanya parit-parit ini letaknya sejajar dengan jalan, sehingga limpasan air hujan dan limbah rumah tangga dapat tertampung dan disalurkan ke lokasi pembuangan (sungai). Untuk menjaga kesehatan lingkungan pemukiman sangat diperlukan setiap rumah tangga membuat parit-parit mulai dari sumur (mandi, cuci dan lain-lain) dihubungkan dengan drainase utama yang ada di pinggir jalan.

1.1.5        Kegiatan Ekonomi
a.             Bidang Pertanian
Usaha pertanian di Sanatab terdiri dari pertanian sawah tadah hujan, berladang dan  berkebun. Pertanian yang dominan diusahakan adalah jenis tanaman keras, seperti karet, kelapa, kopi dan buah-buahan. Sedangkan tanaman muda yang sifatnya musiman jenis yang diusahakan terdiri dari umbi-umbian dan kacang-kacangan. Disamping itu pekarangan sekitar rumah/tempat tinggal diusahakan dengan kebun campuran dari berbagai tanaman keras, buah-buahan dan tanaman muda lainnya untuk dikonsumsi sendiri.
Untuk usaha pertanian di Sanatab masih mengembangkan pola gotong royong, yaitu mereka mempunyai kelompok tersendiri dimana pada saat musim tanam mereka saling bantu membantu misalnya petani A membantu menanam padi di ladang petani B, maka petani B akan membantu menanam padi di lahan petani A, atau sebaliknya dengan sistem upah.
b.      Bidang Peternakan dan Perikanan
Ternak unggas yang dipelihara oleh penduduk Sanatab diantaranya ayam kampung, bebek dan itik. Sejauh ini pemeliharaan ternak unggas hanya sebagai selingan tiap rumah tangga, jika diperhatikan potensinya maka dapat dikembangkan dengan membuat kandang ternak dan pakan yang tersedia untuk menghasilkan telur atau ternak potong.
Ternak babi potensi jenis telinga berdiri warna hitam khas kalimantan barat cukup baik untuk di kembang biakan, tapi dalam pemeliharaannya perlu dipisahkan antara rumah tinggal dengan kandang ternak. Babi banyak dipelihara hampir di setiap rumah dengan tingkat perkembangbiakan yang tinggi.
c.              Bidang Industri
Kegiatan industri yang terdapat di Sanatab terdiri dari industri rumah tangga dan industri yang menghasilkan barang-barang kebutuhan setempat seperti tikar pandan, mebel, dan lain-lain. Kegiatan industri yang cukup prospektif dan mampu menembus pasar untuk skala lokal adalah industri pembuatan atap rumah. Industri rumah tangga ini sebenarnya cukup diminati karena ketersediaan bahan baku yang melimpah. Proses pembuatan atap rumah, selain menghasilkan atap rumah untuk         di kirim ke pasaran lokal sebagai pusat distribusi, juga limbahan potongan daun        sebagai pakan ternak.
Industri lainnya yang tampak menonojol di kawasan Sanatab adalah anyaman tikar pandan dan tudung kepala. Namun industri rumah tangga ini mulai ditinggalkan, karena sudah masuk tikar-tikar yang terbuat dari plastik dan setiap rumah tangga sudah jarang sekali yang menggunakan tikar pandan.
d.             Bidang Pertambangan
Kegiatan penambangan yang terdapat di Desa Sanatab terdiri dari batu dan pasir, terutama yang terdapat disepanjang sungai Sempayang. Kebutuhan pasir dan batu di desa Sanatab sudah cukup memadai, hal ini sangat mendukung sekali terutama dalam pembangunan fisik perumahan, jalan dan infrstruktur lainnya.
e.              Bidang Pariwisata
Unggulan dalam pengembangan pariwisata tergantung dari karakteristik tiap wilayah yang mempynyai potensi yang khas, air terjun Pancarek merupakan petensi pariwisata tingkat internasional dengan karakteristik pegununggan berbatu dan       pemandangan hutan hujan tropis yang cukup menakjubkan. Potensi pariwisata sungai  dapat menjadi pariwisata pantai yang potensial.
f.              Bidang Ekonomi
Perdagangan di kawasan desa Sanatab sangat bergantung dengan negara bagian Serawak malaysia. Biawak sebagai perbatasan utama dan Lundu sebagai pusat ekonomi terdekat menjadi fasilitas utama dalam melakukan perdagangan barang alam dan kerajinan.

1.1.6      Karakter Sosial dan Interaksi Penduduk di Sanatab
Kehidupan sehari-hari penduduk Sanatab kadang sering bertolak belakang dengan anggapan bahwa penduduk Sanatab merupakan penduduk tertinggal. Secara pengamatan langsung, ditiap rumah tangga, kehidupan sehari-hari penduduk Sanatab tidak berbeda dengan kehidupan masyarakat pada umumnya. Sebagai contoh adalah di bidang teknologi, keberadaan pesawat televisi, vcd player, parabola, merupakan barang yang sering dijumpai di rumah-rumah penduduk. Selain itu fasilitas-fasilitas        penunjang cukup tersedia di sini
Pola hidup seperti itu menyebabkan tingkat perdagangan dan perputaran uang cukup tinggi terutama di masa-masa panen. Hal ini juga berdampak tingginya interaksi penduduk dan transformasi barang dengan daerah lain melalui pertimbangan untuk mendapat barang yang lebih murah dan juga faktor kedekatan, sehingga pola interkasi terpusat pada Ibu kota Kecamatan dan Kabupaten, namun juga ke berbagai daerah di Sambas.
Secara ringkas arah pergerakan yang dapat diidentifikasi pada kawasan Sanatab adalah dalam kebutuhan yang bersifat admistratif pergerakan ke arah Kota Kecamatan dan Kabupaten, namun dalam pemenuhan kebutuhan seperti sekolah, selain orientasinya ke dalam kawasan sendiri, juga berorientasi pada fasilitas-fasilitas yang ada di Sambas.
Hal lain yang juga menarik adalah jika mencermati sifat perpindahan penduduk atau migrasi dari faktor penarik dan pendorong minat migrasi, maka tentu     saja dapat diinterpretasikan bahwa kawasan Sanatab kurang memiliki daya tarik bagi pendatang selain juga daya dorong ke wilayah lain. Dengan kata lain, motif penduduk Sanatab mengindikasikan bahwa potensi yang ada di kawasan Sanatab tidak cukup menjanjikan, sehingga banyak juga penduduk usia produktif yang berusahan di luar daerah (Malaysia, Timur Tengah, Sumatera dll) menjadi potensi tersendiri untuk pengembangan sumber daya manusia.